Monday, February 28, 2011

2010

Anak Jalanan

rinai hujan jatuh berebutan
basahi jalanan kota yang memilukan
tapi itulah tempatmu pentas
wahai kaki kecil tak beralas

berbau masam berbaju kumal
tangan bertepuk sebelum terngadah
bibir bergerak tanpa gairah
menyenandungkan rasa lapar
meski hanya hina terhidang hambar

bersama sinar rembulan
hidup dan kehidupan
dongengkan kisah ketegaran
juga omong kosong keikhlasan
wahai kaki kecil tanpa pijakan

Luthfinta Dzikrina
2010
this poem was published in Koran Harjo

No comments:

Post a Comment