Anak Jalananthis poem was published in Koran Harjo
rinai hujan jatuh berebutan
basahi jalanan kota yang memilukan
tapi itulah tempatmu pentas
wahai kaki kecil tak beralas
berbau masam berbaju kumal
tangan bertepuk sebelum terngadah
bibir bergerak tanpa gairah
menyenandungkan rasa lapar
meski hanya hina terhidang hambar
bersama sinar rembulan
hidup dan kehidupan
dongengkan kisah ketegaran
juga omong kosong keikhlasan
wahai kaki kecil tanpa pijakan
Luthfinta Dzikrina
2010
BEING FORTY: Mimpi di hari ke-116
5 years ago